Sepucuk Surat Untuk Kaum Trotskis Amerika

Leon Trotsky (Maret 1929)


Ditulis pada: Maret 1929

Diterbitkan pertama kali di: The MilitantVol. II No. 10, 1 June 1929.

Sumber: A Letter to the American Trotskyists. Leon Trotsky Internet Archive

Penerjemah: Ted Sprague (8 Agustus 2022)


Catatan Editor: Surat berikut adalah komunikasi pertama antara Leon Trotsky dan gerakan Trotskis Amerika. Surat ini ditulisnya tidak lama setelah pengasingannya ke Turki pada 1929, saat dia masih menetap di Pera, kawasan orang asing di Konstantinopel. Surat ini ditulis lebih dari 11 tahun yang lalu, sebelum Hitler naik ke tampuk kekuasaan, sebelum Perang Sipil Austria dan Spanyol, atau kebangkitan gerakan buruh Prancis yang kuat itu, dan satu dekade sebelum pecahnya perang dunia kedua. Beberapa konten surat ini telah usang, dibatalkan oleh peristiwa. Komintern sudah membusuk sampai tidak bisa lagi diperbaiki, dan Internasional Keempat telah menjadi keniscayaan historis dalam perjuangan untuk membebaskan semua rakyat tertindas. Kami telah mengambil kesempatan ini untuk menerbitkan ulang surat Trotsky ini demi kepentingan historis dan karena banyak hal dalam surat ini yang valid, prediksi-prediksi mengenai perkembangan di Amerika Serikat yang telah terbukti.

***

Kepada kaum Bolshevik-Leninis Amerika

Editor The Militant

Kawan-kawan sekalian:

Saya mengikuti majalah kalian dengan antusias dan sangat puas dengan semangat perjuangannya. Sejarah kelahiran kelompok Oposisi Amerika [Kelompok Oposisi Kiri di Amerika Serikat] sendiri sangatlah karakteristik dan instruktif. Setelah lima tahun berjuang melawan kelompok Oposisi Rusia, dibutuhkan perjalanan oleh anggota-anggota Komite Partai Amerika [Partai Komunis Amerika] dan bahkan anggota-anggota Politbironya, ke Kongres di Moskow [Kongres Komintern ke-6 pada 1928] untuk bisa mempelajari untuk pertama kalinya apa itu sesungguhnya yang-disebut “Trotskisme” itu.[1] Fakta tunggal ini adalah dakwaan yang menghancurkan terhadap rejim polisi dalam Partai [Komunis Amerika] dan falsifikasi yang beracun. Lovestone[2] dan Pepper[3] tidak menciptakan rejim ini tetapi mereka adalah pengurusnya. Saya mengecam Lovestone melakukan falsifikasi ideologi yang busuk (baca buku saya Europe and America). Di bawah rejim yang cukup normal, tindakan ini sudah cukup untuk mengubur seseorang untuk waktu yang lama, bila bukan selamanya, atau setidaknya membuat dia mengaku dan bertobat. Tetapi di bawah rejim hari ini, untuk memperkuat posisi mereka, orang-orang seperti Lovestone hanya perlu secara keras kepala mengulang-ulang falsifikasi yang telah terekspos. Mereka melakukan ini tanpa merasa malu sama sekali, meniru majikan mereka. Roh Lovestone dan Pepper ini secara fundamental bertentangan dengan roh revolusi proletariat. Disiplin yang ingin kita capai – dan kita menghendaki disiplin baja – hanya dapat dibangun di atas keyakinan yang secara sadar dimenangkan, yang telah mendarah-daging.

Saya tidak memiliki kesempatan untuk mengenal dengan baik elemen-elemen kepemimpinan Partai Komunis Amerika lainnya, kecuali tentu saja Foster[4]. Yang belakangan selalu tampak bagi saya lebih bisa dipercaya ketimbang Lovestone dan Pepper. Dalam kritik Foster terhadap kepemimpinan resmi Partai [Komunis Amerika], selalu ada banyak yang benar dan akut. Tetapi sepanjang saya memahaminya, Foster adalah seorang empiris. Dia tidak ingin, dan tidak mampu, membawa pemikirannya sampai ke kesimpulan akhir, dan fondasi kritiknya hanya diberi generalisasi yang diperlukan. Untuk alasan itu, tidak pernah jelas bagi saya ke arah mana kritik Foster akan mendorongnya: ke kiri atau ke kanan dari Sentrisme resmi [Oposisi Kiri adalah kubu Trotsky; Oposisi Kanan adalah kubu Bukharin; dan Sentrisme resmi adalah kubu birokrasi Stalin]. Kita harus ingat bahwa selain Oposisi Marxis ada juga Oposisi oportunis (Brandler, Thalheimer, Souvarine dan yang lainnya). Empirisme yang sama tampaknya membentuk keseluruhan aktivitasnya, yang terdiri dari melawan setan kecil dengan dukungan Iblis. Foster mencoba menutupi dirinya dengan sepuhan defensif Stalinisme, dengan rute ini dia ingin meraih kursi kepemimpinan Partai Amerika. Dalam politik revolusioner, bermain petak-umpet tidak pernah memberikan hasil yang serius. Tanpa posisi umum yang prinsipil mengenai masalah fundamental revolusi dunia, kau tidak akan dapat meraih kemenangan revolusioner yang permanen dan serius. Kau hanya akan meraih keberhasilan birokratik, seperti halnya Stalin. Tetapi keberhasilan temporer ini dibayar dengan kekalahan proletariat dan dengan runtuhnya Komintern. Saya tidak percaya kalau Foster akan meraih keberhasilan birokratik yang dia cari, karena Lovestone dan Pepper jauh lebih cocok dalam mengejar kebijakan sentrisme birokratik, karena mereka tidak punya karakter, dan selalu siap kapan pun untuk menerapkan zig-zag apapun seturut keperluan administratif dari para pengurus Stalinis.[5]

Sejauh yang bisa saya nilai, Partai Komunis resmi kalian mewarisi cukup banyak karakteristik dari partai sosialis yang lama.[6] Ini menjadi jelas bagi saya ketika Pepper berhasil menyeret Partai Komunis Amerika ke dalam petualangan yang memalukan dengan partainya La Follette[7]. Kebijakan oportunisme parlementer yang cetek ini dikedoki dengan celoteh “revolusioner” yang mengatakan bahwa revolusi sosial akan dicapai di Amerika Serikat bukan oleh proletariat tetapi oleh kaum tani yang tersingkirkan. Ketika Pepper memaparkan teori ini pada saya sekembalinya dari Amerika Serikat, saya mengira ini hanyalah penyimpangan individual saja. Hanya setelah saya selidiki, saya menyadari bahwa penyimpangan ini bersifat sistemis dan menyeluruh, dan Partai Komunis Amerika telah terseret ke dalamnya. Maka, menjadi jelas bagi saya kalau Partai yang kecil ini tidak akan dapat berkembang tanpa melalui krisis internal yang mendalam, yang akan menjaminnya untuk menangkal Pepper-isme dan penyakit-penyakit lainnya. Saya tidak dapat menyebut mereka penyakit kekanak-kanakan. Sebaliknya, ini adalah penyakit orang uzur, penyakit sterilitas birokratik dan impotensi revolusioner.

Inilah mengapa saya curiga Partai Komunis Amerika telah mengadopsi banyak sekali kualitas partai sosialis, yang walaupun masih muda tampak renta di mata saya. Bagi mayoritas kaum sosialis ini – saya berbicara mengenai strata kepemimpinannya – sosialisme mereka itu adalah kerja sampingan, okupasi sekunder yang disesuaikan dengan waktu luang mereka. Tuan-tuan ini menghabiskan 6 hari setiap minggunya untuk profesi liberal atau komersial mereka, yang cukup memperkaya mereka, dan pada hari ketujuh, mereka menyibukkan dirinya untuk menyelamatkan jiwa mereka. Dalam buku memoar saya [My Life], saya telah mencoba menguraikan kaum sosialis tipe Babbitt ini[8]. Oposisi harus menjauhi orang-orang borjuis-kecil seperti Babbitt, dan mencari proletariat seperti Jimmie Higgins[9], dimana gagasan Komunisme, setelah merasukinya, menjadi esensi dari keseluruhan hidup dan aktivitas mereka. Tidak ada yang lebih memuakkan dan berbahaya dalam aktivitas revolusioner daripada dilettantisme [keamatiran] borjuis-kecil, yang konservatif, egois, cinta-diri-sendiri, dan tidak mampu berkorban demi gagasan yang besar. Kaum buruh yang maju harus mengadopsi dengan tegas satu hukum yang sederhana tetapi tidak akan pernah berubah: Para pemimpin atau calon pemimpin yang di masa-masa damai tidak mampu mengorbankan waktu mereka, tenaga mereka, sumber daya mereka, demi tujuan Komunisme, sering kali dalam masa-masa revolusioner akan menjadi pengkhianat, atau menyebrang ke kamp orang-orang yang menunggu sisi mana yang akan menang. Bila elemen-elemen seperti ini memimpin Partai, mereka pasti akan menghancurkannya saat ujian besar tiba. Dan tidak jauh lebih baik adalah para birokrat berotak-udang yang diterima menjadi staf Komintern seperti halnya mereka adalah notaris, dan dengan patuh menyesuaikan diri dengan setiap bos yang baru.

Tentu saja, Oposisi – yakni kaum Bolshevik-Leninis – mungkin memiliki teman seperjalanan mereka, yang, tanpa menyerahkan diri mereka sepenuhnya pada revolusi, menawarkan bantuan ini atau itu pada tujuan Komunisme. Tentu saja akan menjadi kekeliruan bila kita tidak memanfaatkan bantuan mereka. Mereka dapat memberikan kontribusi signifikan pada kerja kita. Tetapi teman seperjalanan, bahkan yang paling jujur dan serius, tidak boleh berpura-pura ingin menjadi pemimpin. Para pemimpin harus terikat dalam semua kerja sehari-hari mereka dengan orang-orang yang mereka pimpin. Kerja mereka harus dilakukan di hadapan mata massa, tidak peduli seberapa kecil massa itu pada saat itu. Saya tidak akan percaya sedikit pun pada kepemimpinan yang dapat dipanggil melalui kabel dari Moskow, atau dari mana pun, tanpa disadari oleh massa. Kepemimpinan seperti itu akan menjamin kebangkrutan di hari depan. Kita harus mengarahkan organisasi kita ke kaum proletariat muda yang ingin belajar dan berjuang, yang memiliki antusiasme dan siap berkorban. Dari orang-orang seperti ini kita harus menarik dan mendidik kader-kader sejati Partai dan proletariat.

Setiap anggota organisasi Oposisi diwajibkan memandu sejumlah buruh muda, anak-anak muda dari umur 14 atau 15, untuk terus berhubungan dengan mereka, membantu mereka dalam pendidikan mereka, melatih mereka untuk memahami sosialisme ilmiah, dan secara sistematis memperkenalkan mereka pada politik revolusioner dari kaum pelopor proletariat. Anggota Oposisi yang sendirinya masih belum cukup siap untuk kerja seperti ini harus menyerahkan kaum buruh muda yang dia rekrut kepada kamerad-kamerad yang lebih maju dan berpengalaman. Kita tidak menginginkan orang-orang yang takut kerja keras. Panggilan dari seorang Bolshevik revolusioner mensyaratkan tanggung jawab. Tanggung jawab pertama adalah berjuang demi kaum proletariat muda, untuk membuka jalan bagi strata proletariat yang paling tertindas dan terabaikan. Mereka yang pertama berdiri di bawah panji kita.

Kaum birokrat serikat buruh, seperti halnya kaum birokrat Komunisme palsu, hidup dalam atmosfer prasangka aristokratis dari strata atas buruh. Akan menjadi tragedi bila kaum Oposisi terjangkiti bahkan sedikitpun oleh kualitas-kualitas ini. Kita tidak hanya harus menolak dan mengecam prasangka-prasangka ini, tetapi juga harus menyingkirkannya sepenuhnya dari kesadaran kita; kita harus mencari jalan ke strata proletariat yang paling miskin, yang paling tertindas, dimulai dari kaum kulit hitam, yang telah dijadikan paria oleh masyarakat kapitalis dan harus melihat kita sebagai saudara revolusioner mereka. Dan ini sepenuhnya tergantung pada energi dan pengabdian kita pada kerja kita.

Saya membaca dari surat kamerad Cannon bahwa kalian bermaksud memberi Oposisi bentuk yang lebih terorganisir. Saya hanya dapat menyambut baik berita ini. Ini sepenuhnya sesuai dengan pandangan yang dipaparkan di atas. Dalam kerja yang kita lakukan, kita memerlukan organisasi yang tertata dengan baik. Absennya relasi organisasional yang jelas merupakan hasil dari kebingungan intelektual atau mengarah ke sana. Seruan mengenai partai kedua atau internasional keempat adalah sepenuhnya konyol[10], dan seharusnya menjadi hal terakhir yang menghentikan kita. Kita tidak menyamakan Komunis Internasional dengan birokrasi Stalinis, yaitu dengan hierarki Pepper dalam berbagai tingkatan demoralisasi. Di fondasi [Komunis] Internasional terdapat seperangkat gagasan dan prinsip tertentu, kesimpulan-kesimpulan dari keseluruhan perjuangan proletariat sedunia. Kita, kaum Oposisi [Kiri], mewakili seperangkat gagasan tersebut. Kita akan mempertahankannya dari kesalahan-kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran besar yang dilakukan oleh Kongres [Komintern] ke-5 dan ke-6, dan dari aparatus Sentris, yang satu pilarnya tengah menyebrang sepenuhnya ke barisan Thermidorian. Sudah terlalu jelas bagi setiap kaum Marxis, kendati sumber daya material yang luar biasa besar yang dimiliki oleh aparatus Stalinis, faksi Komintern yang kini berkuasa sudah mati secara politik dan teori. Panji Marx dan Lenin ada di tangan Oposisi. Saya tidak meragukan kaum Bolshevik Amerika akan menduduki tempat yang layak di bawah panji tersebut.

Dengan salam hangat Oposisi,

L. Trotsky

Konstantinopel, Maret 1929


CATATAN KAKI:

[1]Pada 1928, James P. Cannon dan delegasi-delegasi Partai Komunis Amerika lainnya menghadiri Kongres Komintern ke-6 pada 1928 di Moskow. Pada saat itu, Leon Trotsky dan kaum Oposisi Kiri lainnya di Rusia sudah dipecat dan disingkirkan, tetapi secara resmi Leon Trotsky masihlah anggota Komunis Internasional. Trotsky mengirim dokumen kritiknya ke Kongres Komintern ini, yang berjudul “The Third Internasional After Lenin”. Entah karena keteledoran administratif atau ada staf Komintern yang masih bersimpati pada Trotsky, dokumen ini diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan didistribusikan. Sejumlah anggota Komintern, termasuk James P. Cannon, berhasil memperoleh dokumen ini. Setelah membacanya James Cannon menjadi yakin akan gagasan Trotsky dan lalu menyeludupkan ke luar Uni Soviet. Ini menjadi cikal bakal terbentuknya Oposisi Kiri di Amerika Serikat.

[2]Jay Lovestone (1897-1990) adalah pemimpin Partai Komunis Amerika yang saat pertarungan faksional antara kubu Oposisi Kiri (Trotsky), Oposisi Kanan (Bukharin), dan Birokrasi Sentris (Stalin) berdiri di kubu Bukharin yang beraliansi dengan Stalin. Di bawah rejimnya, semua yang bersimpati dan mendukung Trotsky di Amerika dipecat. Setelah Oposisi Kiri berhasil diremukkan, Stalin mengarahkan serangannya ke Bukharin. Lovestone kurang cekatan untuk melompat ke kubu Stalin, dan dia dipecat dari Partai Komunis pada 1929.

[3]John Pepper (1886-1938) adalah pemimpin Partai Komunis Amerika, yang berdiri di kubu Bukharin saat pertarungan faksional antara Oposisi Kiri (Trotsky), Oposisi Kanan (Bukharin), dan Birokrasi Sentris (Stalin). Bersama Jay Lovestone, dia memimpin kampanye anti-Trotsky yang keji, yang memecat semua pendukung Trotsky di Partai Komunis Amerika. Setelah Stalin meluncurkan serangan birokratiknya ke Bukharin, Pepper dipecat dari posisi kepemimpinannya di Komintern pada 1929. Dia kemudian menjadi korban Pembersihan pada 1937-38, ditangkap oleh NKVD atas tuduhan terorisme kontra-revolusioner, dan dieksekusi pada 8 Februari 1938.

[4]William Z. Foster (1881-1961) adalah pemimpin Partai Komunis Amerika dan pendukung setia Stalin. Bersama James P. Cannon, Foster awalnya mengkritik rejim kepemimpinan Lovestone-Pepper. Sementara James P. Cannon akhirnya bergabung dengan Trotsky, Foster bergeser ke kubu Stalin. Setelah Jay Lovestone dipecat karena bersimpati pada Bukharin, dia diangkat menjadi Sekretaris Jendral pada 1929, dan kembali menjabat posisi ini pada 1945-1957.

[5]Pada akhirnya, justru William Foster yang berhasil melakukan zigzag yang diperlukan dan meraih kepercayaan Stalin dan birokrasi, sementara Lovestone dan Pepper kurang cekatan untuk meninggalkan kubu Bukharin, dan akhirnya dipecat oleh kaum Stalinis pada 1929. Foster menjadi pemimpin baru Partai Komunis Amerika dengan dukungan Stalin. [Catatan Penerjemah]

[6]Partai Komunis Amerika terbentuk dari faksi sayap kiri Partai Sosialis Amerika yang pecah pada 1919. [Catatan Penerjemah]

[7]Robert M. La Follette adalah seorang politisi borjuis yang membentuk Partai Progresif pada 1924 untuk berlaga dalam pilpres.

[8]Babbitt adalah tokoh dalam novel “Babbitt” oleh Sinclair Lewis, yang mengisahkan seorang kelas-menengah yang bosan dengan kehidupan kelas menengahnya yang monoton dan lalu terjun aktif menjadi aktivis sosialis dalam waktu luangnya, tetapi tidak lama kemudian kembali ke kehidupan kelas menengahnya dan mencampakkan politik.

[9]Jimmie Higgins adalah tokoh dalam novel Upton Sinclair, seorang buruh dan pejuang sosialis yang gigih dan konsekuen.

[10]Pada saat itu, ada sejumlah kaum Oposisi Kiri yang menganjurkan untuk meninggalkan Partai-partai Komunis yang ada serta Komunis Internasional karena dianggap telah bangkrut sepenuh, dan menyerukan pembentukan partai yang baru serta internasional ke-empat. Trotsky menolak ini karena dia melihat bahwa Oposisi Kiri masih merupakan faksi dalam Partai Komunis – walaupun faksi yang sudah dipecat secara tidak demokratik – dan masih melihat Komunis Internasional sebagai organisasi yang bisa diselamatkan. Hanya pada akhir 1930an, setelah menyaksikan Partai-partai Komunis Stalinis serta Komintern menjadi begitu bangkrutnya, tidak mampu membendung Hitler, menjadi pemandu sorak kebijakan kolaborasi-kelas Front Popular, dst., Trotsky menyerukan pembentukan Internasional Keempat yang lahir pada 1938 sebagai kendaraan revolusi dunia yang baru. [Catatan Penerjemah]